Guru #2 Empati

Ni segmen baru yang kedua dalam blog C.A. ni :)


KEMAHIRAN BEREMPATI

Sudah kita sedia maklum, empati merupakan suatu perasaan yang melebihi tahap simpati. Simpati hanya sekadar menyatakan rasa sedih kita terhadap apa yang telah menimpa seseorang. Namun, empati adalah lebih dari itu. Ia bukan hanya sekadar melahirkan perasaan sedih dan berduka dengan apa yang telah menimpa orang yang meluahkan perasaan atau masalahnya kepada kita, bahkan kita sedaya mungkin mencari jalan penyelesaian terhadap permasalahan yang dihadapi.

Oleh itu, semasa kita berada di dalam kelas, empati merupakan suatu kemahiran yang tidak dapat tidak untuk kita seorang guru miliki. Ia akan menunjukkan keperibadian dan perwatakan seorang guru yang peka dengan masalah murid, maka ini akan memudahkan guru mengesan anasir-anasir lain yang turut hadir bersama diri murid yang mana anasir-anasir ini merupakan parasit bagi murid atau klien seseorang guru yang mengganggu pembelajaran mereka.

Sebagai contoh yang telah saya hadapi sendiri semasa sesi pengajaran dan pembelajaran, saya telah dapati seorang murid saya tidak dapat menumpukan perhatian di dalam kelas. Pada awalnya, saya membuat andaian yang murid itu bosan dengan pengajaran saya. Maka, saya segera dekati murid itu dan bertanyakan masalah yang dihadapi. Setelah disoal selidik, barulah saya ketahui yang murid saya ini sedang risau dengan keadaan ibunya yang bakal menghadapi pembedahan di waktu itu sedang dia berada di sekolah. Maka, tindakan saya adalah untu menenangkan murid itu dan bukan itu sahaja, malah saya memberikan kata-kata semangat untuk murid itu kembali tenang dan saya raih sokongan dari teman-temannya untuk murid itu dengan jambakan doa.

Inilah yang dikatakan empati. Sekiranya saya hanya sekadar simpati, tindakan saya ialah dengan turut sama bersedih atas apa yang menimpa dirinya. Maka, ia akan menambahkan lagi kesedihan murid tersebut, malah lebih mengharukan lagi. Murid tersebut langsung tidak dapat kembali fokus terhadap pengajaran guru di waktu itu.

Maka selayaknya seseorang guru itu memiliki kemahiran empati agar dapat memberi keyakinan terhadap anak didik kita terhadap diri seorang guru tersebut.